Implementation Of Frozen Cube Tuna Processing SSOP (Thunnus Sp) At PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari
Abstract
PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari di area Lampulo, dimana daerah ini merupakan daerah yang memiliki akses yang strategis karena mudah mendapatkan bahan baku karena dekat dengan TPI. Lingkungan di area Lampulo merupakan kawaasan industri perikanan, TPI (tempat penangkapan/pelelangan ikan), jauh dari pemukiman masyarakat, dan industri yang menyebabkan pencemaran, selain itu semua pasokan tersedia seperti air bersih, listrik yang memadai sehingga menunjang proses produksi. Sanitasi dilakukan sebagai usaha mencegah penyakit dari konsumsi pangan yang diproduksi dengan cara menghilangkan atau mengendalikan faktor-faktor di dalam pengolahan pangan yang berperan dalam pemindahan bahaya (hazard) sejak penerimaan bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan penggudangan produk. Tahapan proses pengolahan tuna cube beku sudah memenuhi standar yang ditentukan sesuai dengan SNI acuan yaitu SNI tuna steak ikan beku ( SNI 01-44853.1-2006)Penerapan rantai dingin di PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari telah dilakukan dengan baik, ditinjau dari segi suhu bahan baku selama tahapan proses pengolahan dipertahankan untuk <4,4°C dan suhu ruangan yang berkisar antara 67°-20°C, sedangkan untuk suhu air masih kurang baik dikarenakan air tidak menggunakan es pada proses pengolahannya. Penerapan kelayakan dasar di PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari meliputi persyaratan fisik unit pengolahan, penerapan GMP yaitu cara berproduksi yang baik dan benar, penerapan SSOP yaitu sanitasi dan higiene perusahaan, dan penerapan kelayakan dasar suatu unit pengolahan. Penerapan GMP dan SSOP sangat baik dan telah memenuhi persyaratan fisik maupun operasional.Dari penilaian sertifikat kelayakan pengolahan, terdapat 3 aspek yang masing-masing mendapatkan 3 nilai minor.
Keywords :PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari, SSOP, GMP
ABSTRACT
PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari in the Lampulo area, where this area is an area that has strategic access because it is easy to get raw materials because it is close to TPI. The environment in the Lampulo area is a fishing industry area, TPI (place of fishing/fish auction), far from community settlements, and industries that cause pollution, besides that all supplies are available such as clean water, adequate electricity to support the production process. Sanitation is carried out as an effort to prevent disease from consuming food produced by eliminating or controlling factors in food processing that play a role in the transfer of hazards from the receipt of raw materials, processing, packaging, and product warehousing. The stages of processing frozen tuna cubes have met the standards specified in accordance with the reference SNI, namely SNI for frozen fish tuna steak (SNI 01-44853.1-2006) Application of cold chain at PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari has been carried out well, in terms of the temperature of the raw materials during the processing stage, it is maintained to <4.4°C and the room temperature ranges from 67°-20°C, while the water temperature is still not good because the water is not using ice in the processing. Application of basic feasibility at PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari includes the physical requirements of the processing unit, the application of GMP, namely good and correct production methods, the application of SSOP, namely company sanitation and hygiene, and the application of the basic feasibility of a processing unit. The implementation of GMP and SSOP is very good and has met the physical and operational requirements. From the assessment of the processing feasibility certificate, there are 3 aspects, each of which gets 3 minor scores.
Keywords : PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari, SSOP, GMPKeywords
Full Text:
PDFReferences
Adityana, D. 2007. Pemanfaatan Berbagai Jenis Silase Ikan Rucah Pada Produksi Biomassa (Artemia Franciscana).skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Afrianto, E. Dan Liviawaty, E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Basmal, J. 2008. Prospek pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pupuk organik cair.Squalen Buletin Pascapanen & Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. No 12.Vol V.
Bustami, I. 2005. kaji ulang sistem pengolahan limbah cair industri hasil perikanan secara biologis dengan lumpur aktif IPB (Bogor Agricultural University)
Danitasari, S. 2010.Karakterisasi petis ikan dari limbah cair Hasil perebusan ikan tongkol (euthynnus affinis). [skripsi]. Bogor : Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Dewantoro, R.A. 2003. Proses pengolahan limbah cair pada usaha pembekuan ikan di PT. ILUFA-Pasuruan Jawa Timur. Karya Ilmiah Praktek Akhir, Akademi Perikanan Sidoarjo, DKP.
Dwicaksono B; Ramadhany M; Suharto B; dan Susanaawari L. 2013. Pengaruh penambahan effective microorganisms pada limbah cair industri perikanan terhadap kualitas pupuk cair organikJurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
Bakar A, Usmiati S. (2007). Teknologi Pengolahan Daging. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca panen Pertanian.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2003). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor : Hk. 00.05.5.1639 Tahun 2003 Tentang Tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga (Cppb-Irt). Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Tentang Cara Produksi.
DOI: https://doi.org/10.36355/bsl.v1i2.30
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Baselang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Baselang : Jurnal Ilmu Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Lingkungan online ISSN 2798-2114 is published by Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo